Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A (Dosen Tv dan Film ISI
ISI Denpasar sebagai satu-satunya lembaga pendidikan seni di Bali akan mempersembahkan karya terbaru dan terbaik untuk pembukaan Pesta Kesenian Bali PKB yang ke-37. Pembukaan Pesta Kesenian Bali yang rencananya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo akan berlangsung tanggal 13 Juni 2015. Seperti ditahun-tahun sebelumnya ISI Denpasar selalu terlibat dalam acara pembukaan PKB, baik pada saat pawai yang akan menampilkan karya terbaru Ketug Bumi serta saat pembukaan yang akan menampilkan oratorium berjudul Ayodya Kretanegara yang akan ditampilakn di Art Center Denpasar.
ISI Denpasar sudah sejak jauh-jauh hari melakukan persiapan, yang diawali dengan pengayaan cerita dan membagi babak per babak cerita. Latihan dipimpin langsung oleh Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa,S.Sn., M.Sn. didampingi Dekan FSP Suharta dan para dosen Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Denpasar.
Oratorium Ayodya Kretanegara mengisahkan tentang Rsi Walmiki tyang memilih hutan Tamasa untuk menyucikan batin menghubungkan diri dengan Sang Pencipta. Disinilah sang Rsi dengan beberapa pengikutnya melakukan tapa semadi. Sedang khusuknya mereka bertapa datanglah Rsi Narada membangunkan mereka dari tapanya serta menanyakan apa tujuan sang Rsi melakukan tapa begitu berat. Rsi Walmiki bangkit dari tapanya serta menceritakan tujuan tapanya yakni menanyakan kepada Rsi Kahyangan tentang yuganya jagat hendak berganti mengalih ke yuga kali, apakah tidak akan mungkin lahir seorang raja yang mampu menyelamatkan umat manusia dari kesengsaraan. Rsi Narada meyakinkan Rsi Walmiki bahwa Dewa Brahma telah menyesal menganugerahkan Rahwana kekuatan yang digunakan semena-mena mengganggu para pertapa dan para dewa di Sorga, serta telah menugaskan Dewa Wisnu untuk turun kedunia menjelma sebagai putra Dasarata. Setelah meyakinkan Rsi Walmiki Rsi Narada kembali ke kahyangan. Rsi Walmiki selanjutnya melakukan perjalan suci ke tepi sungai gangga. Sang Rsi dikejutkan jeritan seekor burung Kraunca yang sedang memadu kasih dimana pasangannya mati terkena senjata dari ulah seorang pemburu, mati di depan Rsi Walmiki, sambil menangis mayat pasangannya dia memohon kepada sang Rsi untuk diberikan jalan agar dapat mati bersama. Menyaksikan kejadian tersebut Sang Rsi sangat sedih dan marah serta mengutuk si pemburu agar tidak panjang umur. Rsi Walmiki termenung memikirkan ganasnya kehidupan ini, tiba-tiba Dewa Brahma muncul didepannya. Dewa Brahma menjelaskan esensi kehidupan dualism dan semua itu atas kodratnya serta menyarankan untuk menjadikan inspirasi kejadian tersebut dalam sebuah karya sastra yang nantinya menjadi media tuntunan umat manusia dalam mempertahankan predikatnya sebagai mahluk utama diantara semua ciptaan Tuhan. Didorong oleh keinginannya untuk mendewakan manusia maka lahirlah kisah Ramayana. Mengisahkan perkawinan Raja Dasarata dengan Dewi Kosalia, Kekayi, dan Sumitra, serta atas bantuan yadnya Rsi Srengga lahirlah pangeran Rama, Bharata, Laksamana dan Satrugna.