Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.ST., M.A. (Dosen PS. Desain Fashion).
Denpasar- Setelah melakukan berbagai kegiatan menyambut Dies Natalis yang ke-10, ISI Denpasar merayakan puncak acara Dies yang dirangkaikan dengan Wisuda yang ke-11 pada hari minggu (28/7), bertempat di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar. Banyak momentum berharga dalam satu dasawarsa ISI Denpasar ini, yaitu untuk pertama kalinya ISI Denpasar mewisuda mahasiswa pasca sarjana, selain itu dengan kepemimpinan baru wisuda kali ini diadakan di Gedung terbaru yang mampu menampung seluruh undangan. Momenum berharga lainnya adalah penyerahan penghargaan Siwa Nataraja oleh Rektor ISI Denpasar kepada Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA sebagai penghargaan tertinggi empu seni atas konsistensinya dalam melestarikan seni budaya.
ISI Denpasar mewisuda 148 orang dari dua fakultas program Sarjana Seni dan 22 orang program Pascasarjana. Adapun peserta wisuda yang meraih IPK 3 besar tertinggi untuk program Sarjana Seni adalah I Ketut Muada (3,95), Ni Putu Yuda Jayanthi (3,91), dan I Wayan Arik Wirawan (3,88); sementara program Magister Seni 3 besar tertinggi diraih oleh Agus Teja Sentosa (3,83), I Putu Arya Janottama (3,83), dan Ni Kompyang Setiawati (3,79).
Momentum dasawarsa selanjutnya adalah tanggal 25 juli lalu, ISI Denpasar mampu mengumpulkan semua pemikiran pemimpin ASTI, STSI, hingga ISI Denpasar dalam satu ranah akademik seminar yang nantinya berguna untuk kemajuan ISI Denpasar dalam mewujudkan visi Center of Excellence. Guna mewujudkan ISI Denpasar sebagai pusat unggulan seni dan budaya dalam Dies Natalis X dan Wisuda XI menghadirkan Bapak Sal Murgiyanto untuk memberikan orasi ilmiah bertajuk “Mengukir Prestasi di Era Globalisasi ISI Denpasar Menuju Pusat Unggulan Seni Budaya”.
Dalam sambutannya Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum, menyampaikan bahwa tema central ulang tahun yang ke-10 mengisyaratkan sebuah komitmen sebagaimana tertuang dalam visi institut tahun 2020 ISI Denpasar akan menjadi pusat unggulan Seni dan Budaya, dengan visi ini diharapkan dapat melahirkan sarjana dan magister seni yang handal dan peneliti yang bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi pusat layanan data dan informasi seni budaya. “Dalam perjalanannya, ISI Denpasar telah mencapai berbagai kemajuan baik dari segi sarana dan prasarana, pengaturan sumber pembiayaan, kemampuan sumber daya manusia dan perangkat regulasi, hingga perintisan pola penciptaan seni dan pendesainan yang mengacu pada teknologi”, ungkap Dr Arya.
Pesan dan kesan wisudawan disampaikan oleh I Ketut Muada, dia mengungkapkan kebanggaannya sebagai alumnus ISI Denpasar, tempat dimana selama ini ia mengenyam pendidikan. Acara ini dihadiri pula oleh staf ahli pendidikan yang mewakili Gurbernur Propinsi Bali, dalam sambutannya mengucapkan selamat dan berharap lulusan ISI Denpasar dapat mengambil bagian dalam masyarakat lewat pengabdian dan berpartisipasi dalam program seni budaya, karena bali sebagai destinasi wisata dunia memerlukan cendikiawan-cendikiawan alumni ISI Denpasar.