Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan ISI Denpasar).
Denpasar- Awal tahun 2013 dimaknai berbeda oleh segenap civitas akademika Program Pascasarjana ISI Denpasar. Pada tanggal 4 Januari 2013, Pascasarjana ISI Denpasar mengadakan kuliah umum yang menghadirkan Prof. Dr. Thomas Whitman, seorang pengajar dari Swarthmore College, Pennsylvania-USA, yang ahli dalam komposisi dan teori musik barat, bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Kuliah umum yang dibuka oleh Rektor ISI Denpasar sekaligus sebagai Direktur Program Pascasarjana ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk jalinan kerjasama yang lebih serius. “Ini sebagai jembatan untuk menghantarkan pada kegiatan penting yaitu penandatanganan Mou antara ISI Denpasar dengan Swarthmore College USA, yang rencananya terlaksana tahun 2013 ini” ujar Prof. Rai. Nantinya implementasi dari penandatanganan Mou ini melahirkan beberapa butir kesepakatan diantaranya pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian dan kolaborasi pementasan bersama.
Prof. Rai menyatakan bangga atas terselenggaranya acara ini dan mengharapkan dengan adanya acara semacam ini akan lebih meningkatkan networking dan menjadi salah satu transfer of knowledge dalam pengembangan kelimuan mahasiswa.
Kuliah umum dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari seluruh mahasiswa pascasarjana ISI Denpasar, dan dosen pengampu pascasarjana. Mengingat materi bahasan mengarah pada musik barat, maka turut hadir pula para mahasiswa S1 yang tergabung dalam kalompok paduan suara ISI Denpasar, beserta para pembinanya yaitu Komang Darmayudha, S.Sn.,M.Si., Wahyu Sri Wiyati, S.Sn., M.Si, dan Wayan Ardini, S.Sn., M.Si.
Suasana kuliah umum dipandu sangat talkative oleh moderator I Gde Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn. Kuliah umum yang berlangsung selama 2 jam diwarnai berbagai pertanyaan dan masukan oleh peserta. Prof. Thomas menjelaskan bahwa komposisi musik tradisional Bali dan kompoisisi musik barat sangat berbeda. Untuk memudahkan transfer ilmu, Prof. Thomas mengemas kuliah dengan menarik, lewat contoh-contoh musik. Dari kuliah umum ini dapat ditarik benang merahnya bahwa walaupun komposisi musik Bali dan barat berbeda, untuk memberikan harmoni dalam penciptaan komposisi antar dua budaya berbeda, sebaiknya dipahami dan dicintai dulu budayanya agar dapat benar-benar mengambil roh dari budaya tersebut.